Tahun 2015 ini merupakan tahun
hadirnya layanan jaringan 4G di Indonesia. Ya, jaringan generasi keempat
ini memang sedang gencar dicanangkan oleh berbagai operator seluler di
Indonesia. Menyinggung 4G LTE, kita sering kali mendengar tentang
teknologi 4G FDD, TDD, dan LTE Advanced, lalu apa sebenarnya perbedaan
dari teknologi tersebut?
Untuk sekarang ini, masih jarang
operator seluler di Indonesia yang telah menerapkan kedua teknologi FDD
(frequency division duplex) dan TDD (time division duplex) secara
bersamaan. Saat ini hanya operator seluler Smartfren yang telah
menjalankan kedua teknologi 4G tersebut, namun operator lain juga akan
segera menerapkan kedua teknologi tersebut secara bersamaan.
Teknologi FDD dan TDD secara spesifik
memiliki perbedaan yang mencolok pada perbedaaan download dan upload,
namun keduanya digunakan secara bersamaan untuk saling melengkapi
layanan yang diterima pelanggan. Duplexing sendiri merupakan istilah di
mana sebuah smartphone dapat menerima dan mengirim data dalam waktu yang
bersamaan. Berbeda dengan Simplexing dimana kegiatan menerima dan
mengirim data tidak bisa dilakukan dalam waktu yang sama. seperti halnya
pada Walkie-talkie.
4G LTE FDD
Kebanyakan operator seluler GSM
seperti Telkomsel, XL Axiata, dan Indosat saat ini masih menggunakan
teknologi LTE FDD. Teknologi FDD sendiri berjalan pada dua frekuensi
yang berbeda, yakni pada frekuensi 800MHz dan 1800MHz. Menggunaakn
teknologi ini memiliki kelebihan pada keseimbangan antara upload dan
download, karena masing-masing berjalan pada frekuensi yang berbeda.
Cara kerja FDD sendiri
diklasifikasikan sebagai sistem full duplex. Ini berarti bahwa baik
upload dan download selalu tersedia. Karena FDD menggunakan dua saluran
yang berbeda untuk mengunduh dan mengunggah data.
4G LTE TDD
Sedangkan teknologi TDD sendiri
diklasifikasikan sebagai sistem setengah duplex dan berada pada
frekuensi 2.300MHz yang memiliki karakteristik sangat cepat ketika
memberi akses unduh (download). Namun untuk kecepatan akses unggah
(upload) cenderung lemah atau lambat. Hal ini disebabkan karena proses
mengirim dan menerima data terjadi pada frekuensi yang sama, tetapi
masing-masing hanya berlangsung sepersekian detik, bergantian antara
keduanya dan tidak begitu terasa.
Teknologi TDD sendiri sangat cocok untuk data yang dikirimkan secara asimetris, misalnya untuk browsing internet, video surveillance
atau broadcast. TDD dapat mengalokasikan lebih banyak waktu untuk
bagian yang membutuhkan lebih banyak bandwidth, sehingga menyeimbangkan
beban data.
4G LTE Advanced
LTE Advanced atau yang sering disebut
4G+ merupakan pengembangan lanjutan dari teknologi LTE yang
memungkinkan jaringan memiliki pencapaian coverage
area yang lebih luas, lebih stabil dan lebih cepat. Operator seluler
seperti Smartfren, telah menggunakan teknologi 4G LTE Advanced pada
layanannya. Dengan menggabungkan LTE FDD dan TDD, layanan 4G LTE
smartfren mencakup semua layanan 4G LTE yang berlaku di Indonesia, yakni
pada frekuensi 900MHz hingga 2300MHz.
Dengan menggunakan layanan yang
sudah dikembangkan ini, akses data akan meningkat. Jika menggunakan 4G
LTE biasa kecepatan transfernya antara 10-100Mbps. Sedangkan jika
menggunakan LTE Advanced, kecepatan transfer data mencapai 100-300Mbps.
Operator seluler Indonesia yang sudah menerapkan 4G LTE Advanced baru
Smartfren saja, namun Indosat Ooredoo juga akan menyusul Smartfren dengan menggunakan frekuensi 2.300MHz pada awal 2016 mendatang.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar