Teknologi memang tidak ada habisnya alias terus berkembang. Begitupun
yang terjadi di teknologi Internet, dimana telah ditemukan teknologi
baru yang diberi nama Li-Fi yang memiliki kecepatan seratus kali lebih
cepat daripada Wi-Fi yang kita gunakan saat ini.
Para ilmuwan telah berhasil mengembangkan sebuah teknologi baru yang
dijuluki Li-Fi alias light fidelity. Disebutkan para ilmuwan telah
melakukan percobaan di laboratorium dan berhasil mencata tingkat
kecepatan transfer data menembus 224 GB/detik.
Itu artinya, kecepatan tersebut setara dengan kita mendownload 18
film Blu-Ray sekaligus dalam waktu 1 detik saja. Saat ini, teknolofi
Li-Fi sudah mulai diujicoba di luar laboratorium.
Hasil percobaan di pusat pengembangan yang terletak di Tallin,
Estonia mencatat bahwa Li-Fi berhasil mencapai kecepatan 1 GB per detik,
atau 100 kali kecepatan jaringan Wi-Fi yang digunakan saat ini.
Dengan ditemukannya teknologi baru ini, maka kemungkinan teknologi
WiFi akan segera tergusur. Nasib WiFi disebut-sebut akan sama dengan
modem 56k dulu yang tergusur oleh kehadiran teknologi WiFi.
Jika Anda masih ingat, saat dulu Anda mengakses internet via modem
56k, kemudian muncul teknologi jaringan WiFi yang menghadirkan akses
tanpa kabel dengan kecepatan yang jauh lebih tinggi ketimbang modem 56k.
Meski hingga saat ini masih menjadi pilihan favorit, namun teknologi
Wi-Fi sebenarnya memiliki kendala. Seperti diketahui, Wi-Fi mengirimkan
data melalui gelombang radio, sehingga hanya bisa mengirimkan informasi
lewat satu aliran data tunggal
Sementara teknologi Li-Fi memanfaatkan cahaya. Meski cahaya maupun
gelombang radio sama-sama bagian dari spektrum elektromagnetik, namun
cahaya memiliki spektrum 10.000x lebih besar daripada gelombang radio.
Nah, disinilah kelebihan Li-Fi ketimbang Wi-Fi, karena Li-Fi memiliki
potensi untuk dapat digunakan sebagai media transfer data berkapasitas
besar. Cahaya memungkinkan para ilmuwan untuk menyebar data serupa
dengan menggunakan ribuan aliran sekaligus.
Seperti dijelaskan dalam video di bawah, Li-Fi bekerja dengan cara
mengedipkan lampu LED dari posisi on ke off dengan tingkat kecepatan
yang sangat tinggi, dan mengirimkan data pada satu sistem penerimaan (receiver) dalam format kode biner.
Jika dapat diilustrasikan, cara ini mirip seperti halnya ketika Anda
menulis menggunakan kode morse dengan menggunakan lampu senter, tapi
dipercepat ribuan kali.
Kedipan tersebut tidak bisa dilihat dengan mata telanjang, dan yang dibutuhkan cuma sebuah microchip untuk setiap perangkat penerangan untuk bisa menghadirkan dua fungsi pokok, yakni penerangan dan transmisi data tanpa kabel.
Jika teknologi Li-Fi sudah diterapkan, maka nantinya lampu LED di
rumah Anda yang sudah ditambahan sejumlah perangkat lain bisa digunakan
untuk menangkap sinyal yang masuk