Jumat, 27 November 2015

Teknologi Li-Fi Mampu 100 Kali Lebih Cepat Dari Wi-Fi

LI-FiTeknologi memang tidak ada habisnya alias terus berkembang. Begitupun yang terjadi di teknologi Internet, dimana telah ditemukan teknologi baru yang diberi nama Li-Fi yang memiliki kecepatan seratus kali lebih cepat daripada Wi-Fi yang kita gunakan saat ini.
Para ilmuwan telah berhasil mengembangkan sebuah teknologi baru yang dijuluki Li-Fi alias light fidelity. Disebutkan para ilmuwan telah melakukan percobaan di laboratorium dan berhasil mencata tingkat kecepatan transfer data menembus 224 GB/detik.


Itu artinya, kecepatan tersebut setara dengan kita mendownload 18 film Blu-Ray sekaligus dalam waktu 1 detik saja. Saat ini, teknolofi Li-Fi sudah mulai diujicoba di luar laboratorium.
Hasil percobaan di pusat pengembangan yang terletak di Tallin, Estonia mencatat bahwa Li-Fi berhasil mencapai kecepatan 1 GB per detik, atau 100 kali kecepatan jaringan Wi-Fi yang digunakan saat ini.
Dengan ditemukannya teknologi baru ini, maka kemungkinan teknologi WiFi akan segera tergusur. Nasib WiFi disebut-sebut akan sama dengan modem 56k dulu yang tergusur oleh kehadiran teknologi WiFi.
Jika Anda masih ingat, saat dulu Anda mengakses internet via modem 56k, kemudian muncul teknologi jaringan WiFi yang menghadirkan akses tanpa kabel dengan kecepatan yang jauh lebih tinggi ketimbang modem 56k.
Meski hingga saat ini masih menjadi pilihan favorit, namun teknologi Wi-Fi sebenarnya memiliki kendala. Seperti diketahui, Wi-Fi mengirimkan data melalui gelombang radio, sehingga hanya bisa mengirimkan informasi lewat satu aliran data tunggal
Sementara teknologi Li-Fi memanfaatkan cahaya. Meski cahaya maupun gelombang radio sama-sama bagian dari spektrum elektromagnetik, namun cahaya memiliki spektrum 10.000x lebih besar daripada gelombang radio.
Nah, disinilah kelebihan Li-Fi ketimbang Wi-Fi, karena Li-Fi memiliki potensi untuk dapat digunakan sebagai media transfer data berkapasitas besar. Cahaya memungkinkan para ilmuwan untuk menyebar data serupa dengan menggunakan ribuan aliran sekaligus.
Seperti dijelaskan dalam video di bawah, Li-Fi bekerja dengan cara mengedipkan lampu LED dari posisi on ke off dengan tingkat kecepatan yang sangat tinggi, dan mengirimkan data pada satu sistem penerimaan (receiver) dalam format kode biner.
Jika dapat diilustrasikan, cara ini mirip seperti halnya ketika Anda menulis menggunakan kode morse dengan menggunakan lampu senter, tapi dipercepat ribuan kali.
Kedipan tersebut tidak bisa dilihat dengan mata telanjang, dan yang dibutuhkan cuma sebuah microchip untuk setiap perangkat penerangan untuk bisa menghadirkan dua fungsi pokok, yakni penerangan dan transmisi data tanpa kabel.
Jika teknologi Li-Fi sudah diterapkan, maka nantinya lampu LED di rumah Anda yang sudah ditambahan sejumlah perangkat lain bisa digunakan untuk menangkap sinyal yang masuk